KabarPublik- Depok
Kantor Badan Pertanahan Nasional ( BPN) Kota Depok mengungkapkan, hingga saat ini pensertifikatan tanah di Kota Depok sudah mencapai 85%.
Demikian hal itu diungkapkan Kepala Kantor BPN Kota Depok, Rahmat kepada wartawan di acara Forum Group Discusion (FGD) Kantor BPN Depok bersama para pengurus dan puluhan wartawan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok di sekretariat PWI Depok, Jl Melati Raya, Kelurahan Depokjaya, Kecamatan Pancoran Mas (Panmas), Senin siang (23/12/24).
Dalam Forum Group Discusion ( FGD) bertajuk: Membangun Jemutraan Bersama Wartawan dan Keterbukaan Informasi, Rahmat menjelaskan di Depok yang memiliki penduduk sebanyak 2 juta jiwa dengan wilayah seluas kurang lebih 20.000 ha memiliki sekitar 688 ribuan atau hampir mencapai 700 ribu bidang tanah, sementara jumlah tanah yang sudah bersertifikat sekitar 673 ribuan bidang tanah.
Jadi kalau diperbandingkan dengan jumlah bidang tanah yang ada di Depok, bidang tanah selalu dinamis diperkirakan di Depok bidang tanah yang sudah bersertifikat mencapai 85%.
"Di Depok bidang tanah yang sudah bersertifikat mencapai 85%.Tentu dengan berbagai macam kondisi dan kualitas bidang tanah," kata Rahmat.
Dari jumlah sertifikat yang sudah diterbitkan itu, menurut Rahmat, di Depok lebih banyak sertifikat hak milik sekitar 499 ribuan atau 500 ribu, selebihnya hak guna bangunan (HGB) sekitar 50 ribu sertifikat HGB, hak pakai, HPL dan wakaf.
"Ini tugas kami di Depok mengelola sekitar 700 ribu bidang tanah dengan jumlah pegawai yang efektif sebanyak 120 orang dan dibantu tim-tim suport sekitar 200 orang, BPN sekarang sedang membangun kualitas data," pungkas Rahmat.
Dalam FGD yang komunikatif dan penuh kekeluargaan itu Rahmat ditemani para pejabat lain BPN Depok.
Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah memberikan apresiasi dan terima kasih kepada pimpinan BPN Depok yang memenuhi undangan PWI Depok mengadakan silaturahmi, saling tukar informasi.
Menurut Rusdy, PWI Depok yang dipimpin kini memiliki sekitar 80 anggota." Untuk bisa jadi wartawan anggota PWI tidak mudah karena harus menjalani proses seleksi ketat dan berjenjang," pungkas Rusdy mantan wartawan senior Republika yang pertama di PWI Jawa Barat pemegang kartu Press Number One Card yang diberikan oleh Presiden Jokowi. (jaya)
0 Comments