Subscribe Us


 

K3S Sukmajaya Gelar Workshop Optimalisasi Layanan Pendidikan Inklusi Bagi Para Guru

Kabar Publik- Sukmajaya 

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan inklusi di sekolah-sekolah, Komunitas Belajar (Kombel) Inklusi Ceria Kecamatan Sukmajaya menggelar workshop optimalisasi layanan inklusi bagi para guru inklusi di SDN Mekarjaya 12, Selasa (17/9/24).


Kegiatan pelatihan sehari untuk para guru sekolah dasar negeri dan swasta dari 56 sekolah se wilayah Sukmajaya diadakan K3S negeri dan swasta dengan nara sumber utama  DR.Suharsiwi M.Pd, dosen Universitas Muhammadyah, Jakarta dan nara sumber lokal Tuti Suparyanti M.Pd, pengawas pembinaan SD bidang Inklusi Kecamatan Sukmajaya. 

Pengawas Pembinaan SD bidang Inklusi Kecamatan Sukmajaya, Tuti Suparyanti M.Pd menjelaskan, pada hari ini kegiatan sosialisasi program komunitas belajar ( Kombel) Inklusi Ceria dengan nara sumber utamanya DR Suharsiwi M.Pd.

Didalam sosialisasinya DR Suharsiwi M.Pd menyampaikan materinya terkait pelayanan pendidikan inklusi. " Materi beliau diawali dengan bagaimana mengidentifikasi anak- anak inklusi melalui program-programnya, bentuk-bentuk dan jenis-jenis anak inklusi diantaranya ada DHD, Autis dan bagaimana proses penanganannya," kata Tuti.

Menurut dia, Kombel Inklusi Ceria Kecamatan Sukmajaya akan dilaksanakan pertemuan setiap bulan sekali di minggu pertama hari Selasa." Kenapa setiap hari Selasa siang agar tidak mengganggu jam belajar para guru penanggungjawab inklusi di sekolah," jelas Tuti.

Menurut Tuti, kegiatan worhshop optimalisasi layanan pendidikan inklusi ini tidak hanya untuk guru-guru sekolah dasar negeri, tetapi guru-guru swasta juga diajak.

" Tujuannya memberikan pengetahuan bagaimana pelayanan pendidikan inklusi di sekolah-sekolah dan bagaimana penangananannya karena tidak semua guru berlatar belakang pendidikan luar biasa," ungkapnya. 

Ketua Kombel Inklusi Ceria Kecamatan Sukmajaya, Reni Faridah S.Pd, MM mengatakan, rasa senang dan bersyukur mendapat amanah untuk memandu atau menggerakan teman-teman guru dalam mengoptimalisasi layanan pendidikan inklusi di satuan pendidikan masing-masing dengan penanaman sikap akomodatif terhadap keberagaman.

" Jadi tujuannya adalah menanamkan jiwa menerima terhadap siswa-siswi kita yang berdeverensiasi untuk dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dalam layanan pendidikan inklusi," pungkas Reni. (jaya)



Post a Comment

0 Comments