KabarPublik- Sukmajaya
Setelah SDN Cisalak 1, pekan lalu, Rombongan Kementerian Pendidikan Republik Demokratik Timor Leste kini studi banding di SDN RRI Cisalak sebagai Sekolah Penggerak dan Sekolah Adiwiyata tingkat nasional, Selasa (23/07/24).
Untuk pengelolaan Sekolah Adiwiyata di negaranya, rombongan Kementerian Pendidikan Timor Leste melakukan studi banding (belajar) ke SDN RRI Cisalak sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional, Selasa (23/07/24).Rombongan Pemerintahan Timor Leste yang berjumlah tujuh orang yang dipimpin Direktur Inklusi Education Kementerian Pendidikan Timor Leste, Fernandes Saures mendapat sambutan meriah berupa tarian khas Betawi dan atraksi karate dari sejumlah siswa-siswi kelas 2-3
Direktur Inklusi Education Kementerian Pendidikan Timor Leste, Fernandes Saures terlihat kagum terhadap penyambutan dari Kepala SDN RRI Cisalak, Arif Suryadi M.Pd bersama para dewan guru dan para siswa.
Sebelumnya penyambutan rombongan dari Timor Leste ditandai pemasangan selendang batik khas Kota Depok kepada pimpinan rombongan, Fernandes Saures dan pendampingnya Adi, Fasilitator Tingkat Nasional Indonesias masing-masibg oleh Kepala SDN RRI Cisalak, Arif Suryadi M.Pd dan Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD Dinas Pendidikan Kota Depok, Syahril Simamora M Pd.
Rombongan Timor Leste juga melihat pameran mini produk-produk para siswa-siswi hasil karya Proyek Penguatan Profile Pelajar Pancasila (P.5) di depan kelas.
Dalam pertemuaan di SDN RRI Cisalak yang dihadiri pula Kepala Seksi Kurikulum & Penilaian Disdik, Syahril Simamora, Pengawas Pembinaan SD Kecamatan Sukmajaya dan Cibere, para Kepala Sekolah SDN se Kecamatan Sukmajaya, rombongan mendapat pemaparan mengenai program-program yang dilakukan SDN RRI Cisalak sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat nasional dan Sekolah Penggerak.
Dalam moment ini, menurut Arif, bukan hanya rombongan Timor Leste saja, tetapi SDN RRI Cisalak juga ingin belajar dari Timor Leste.
Dia memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada rombongan Timor Leste berkunjung ke sekolahnya." Saya kira di moment kita saling tukar informasi," kata Arif.
Fernandes Saures mengucapkan terima kasih atas penyambutan dan penerimaan baik dari Kepala SDN RRI Cisalak bersama para guru dan Dinas Pendidikan.
"Walau saat ini berbeda negara, tetapi kita pernah menjadi bagian dari Indonesia yakni provinsi ke 30, kami merasakan nilai persaudaraan kita masih tetap terjamin, sebagai negara baru kami ingin belajar dari Indonesia soal pendidikan Inklusi dan Adiwiyata, Depok berhasil. Kami ucapkan terima kasih," kata Fernandes.
Di moment itu, kedua pihak saling tukar cindera mata yakni Arif Suryadi menghadiahkan dua buku karya P,5 dari para siswa dan makanan ringan khas Depok yakni dodol belimbing Depok terbuat dari buah Belimbing, sementara Fernandes Saures menghadiahkan kopi asli Timor Leste. (jaya)
0 Comments