KabarPublik- Depok
Pengelola Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas 1 Depok tidak menyediakan fasilitas bilik asmara bagi para narapidana yang ingin menyalurkan kebutuhan biologis bersama pasangan resmi.
Kepala Rutan Kelas 1 Depok, Andi Gunawan bersama stafnya menyambangi untuk bersilaturahmi dan berdiskusi dengan pengurus dan anggota PWI Kota Depok, Selasa (15/11/22)Penegasan itu disampaikan Kepala Rutan Kelas 1 Depok, Andi Gunawan selepas bersilaturahmi dan berdiskusi dengan pengurus dan anggota Persatuan Wartawan Indobesia (PWI) Kota Depok di Jl Melati, Kelurahan Depokjaya, Kecamatan Pancoran Mas (Panmas), Selasa sore (15/11/22).
Dia mengakui, wacana fasilitas bilik asmara memang pernah ada, namun hal itu mendapat penolakan dari masyarakat dan hingga kini belum ada regulasi terkait penyediaan fasilitas bilik asmara.
"Kami paham dan menyadari akan kebutuhan biologis bagi seorang napi yang sudah berkeluarga,ya memang ada wacana untuk hal itu (bilik asmara-red), tetapi mendapat penolakan masyarakat dan apalagi hingga kini belum ada regulasinya, sehingga Rutan Depok tidak dapat menyediakan fasilitas bilik asmara," tandas Andi kepada wartawan.
Didampingi pengurus lain, Ketua PWI Depok, Rusdi Nurdiansyah menyerahkan lembaran copi UU No 40/1999 tentang Pers kepada Kepala Rutan Kelas 1 Depok, Andi Gunawan seusai berdiskusi ringan bersama pengurus dan anggota PWI Depok, Selasa (15/11/22).
Apabila fasilitas bilik asmara disediakan, Andi merasa kuatir nanti disalahgunakan para napi. Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan biologis kemungkinan bukan pasangan hidup resmi dan sah dari napi.
"Jadi lebih banyak mudhoratnya daripada manfaatnya," tuturnya.
Selepas bersilaturahmi dan berdiskusi ringan bersama, rombongan Kepala Rutan Kelas 1 Depok, Andi Gunawan foto bersama sebagian pengurus dan anggota PWI Depok, Selasa (15/11/22).Untuk mengatasi kebutuhan biologis bagi para napi, kata Andi, warga binaannya disibukan dengan berbagai kegiatan positif, seperti kegiatan keagamaan, olahraga, dan pelatihan keterampilan.
"Salah satu upaya Rutan dengan secara rutin mengadakan senam bersama setiap hari Jumaat, dan kegiatan positif di hari-hari lainnya seperti keagamaan dan pelatihan keterampilan," ujarnya.
Apabila fasilitas bilik asmara disediakan, Andi merasa kuatir nanti disalahgunakan para napi. Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan biologis kemungkinan bukan pasangan hidup resmi dan sah dari napi.
"Jadi lebih banyak mudhoratnya dari manfaatnya," tuturnya.
Sebelumnya dalam diskusi, Andi menjelaskan sekilas keberadaan Rutan Kelas 1 Depok dengan keterbatasan, terutama sumber daya manusia (SDM).
"Sekarang ini Rutan Depok mempunyai anak binaan sebanyak 1000 orang, namun petugas yang tersedia hanya 90 orang, ya kami harus bisa mengaturnya," ujarnya.
Andi Gunawan bersama stafnya mendapat penjelasan dari Ketua PWI Depok, Rusdi Nurdiansyah terkait sejarah singkat PWI, Kode Etik Jurnalustik, Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
"PWI organisasi profesi wartawan tertua di Indonesia lahir 9 Februari 1946, terpaut sekitar enam bulan setelah Proklamasi RI," kata Rusdi. (jaya)
0 Comments