KabarPublik-Rangkepanjaya
Lurah Rangkepanjaya, Zaenur Ahmad meminta perhatian warganya terhadap penyakit TBC (tuberkulosis) dan HIV AIDS.
Lurah Rangkepanjaya, Zaenur Ahmad memberikan sambutan dan arahan saat membuka resmi kegiatan sosialisasi penanggulangan penyakit TBC dsn HIV AIDS Kelurahan Rangkepanjaya di pendopo kelurahan setempat, Rabu (17/11/21).Hal itu disampaikan Zaenur Ahmad dalam sambutannya saat membuka resmi kegiatan sosialisasi penanggulangan penyakit TBC dsn HIV AIDS ( Immunodeficiency Virus-Acquired Immuno Deficiency Syndrome) Kelurahan Rangkepanjaya di pendopo kelurahan setempat, Rabu (17/11/21).
Menurut Zaenur, kedua penyakit menular itu tergolong penyakit mematikan terbesar di Indonesia.
Seusai membuka resmi kegiatan sosialisasi penanggulangan penyakit TBC dsn HIV AIDS Kelurahan Rangkepanjaya di pendopo kelurahan setempat, Rabu (17/11/21), lurah Zaenur foto bersama narasumber, peserta dan panitia."Saya memohon perhatian dan serius dalam menghadapi, mencegah dan mengobati kedua jenis penyakit tersebut," kata Zaenur.
Sementara nara sumber kegiatan itu adalah Rani Handayani dari Puskesmas RJB dan Ketua Warga Peduli HIV AIDS Kecamatan Panmas, Rosanah Ipeng
Ketua Warga Peduli Aids (WPA) Kecamatan Pancoran Mas (Panmas), Rosanah Ipeng mengungkapkan, kasus HIV Aids di Kecamatan Panmas berada diperingkat kedua se Kota Depok setelah Kecamatsn Sukmajaya.
"Kami mohon perhatian semua pihak terhadap penyakit HIV AIDS, namun tidak perlu takut berlebihan," ujar Ipeng
Baik Zaenur maupun Ipeng mengimbau, masyarakat terutama anggota jangan mengasing para penderita kedua jenis penyakit tersebut.
"Sebab bersikap menjauhi penderita TBC dan HIV AIDS akan berdampak buruk terhadap terhadap penderita," ujarnya.
Dalam pemaparannya, penanggungjawab TBC Puskesmas RJB, Rani Handayani menjelaskan, di wilayah RJB dan Rangkepanjaya terdapat enam kasus TBC. "Untuk itu perlu perhatian masyarakat," kata Rani.
Sekretaris Kelurahan (Sekkel) Rangkepanjaya, Herliana Maharani mengatakan untuk pencegahan dsn penanggulangan TBC dan HIV AIDS perlu partisipasi dari la pilar diantaranya: akademi, bisnis, community, goverment dan mesia massa."Jadi ada lima pilar yang diharapkana berparsipasi dalam penanggulangan penyakit TBC dan HIV AIDS," jelas Elin sapan akrab Sekkel Rangkepanjaya itu kepada KabarPublik.co.id.
Kasie Kemasyarakatan pelayanan (Kemaspel) Rangkepanjaya, Rini Kariani Solihati menjelaskan, kegiatan sosialisasi ini diikuti sekitar 50 peserta terdiri dari kader PKK, Ketua Posyandu dan Pokja WPA. (jaya)
0 Comments