Kota Depok kini dalam keadaan Darurat Sampah, sehingga TPA Cipayung harus segera direlokasi ke TPPAS Lulut Nambo, Bogor. Namun rencana kepindahan tersebut terhadang kebijakan Bupati Bogor yang dinilai tidak jelas.
Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna menyampaikan harapan Pemkot Depok kepada Ketua Komisi IV DPRD Jabar, Imam Budi Hartono (IBH). |
Pemkot Depok pun menaruh harapan besar kepada DPRD provinsi Jawa Barat (Jabar) agar harapan Pemkot Depok membuang sampah ke Nambo mendapat restu sang Bupati Bogor.
Demikian hal itu terungkap didalam acara Hearing/ dialog Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) dengan tema Permasalahan Pengelolaan dan Pembuangan Akhir Sampah ( TPPAS) Lulut Nambo di Hotel Bumi Wiyata, Jumat (8/11/19) malam yang dipandu langsung Ketua Komisi IV DPRD Jabar, Imam Budi Hartono (IBH) .
Melihat situasi dan kondisi TPA Cipayung, IBH menegaskan, gunung sampah yang ada di TPA Cipayung dengan ketinggiannya hingga mencapai 50 meter sudah sangat menguatirkan. Sehingga Depok berada dalam keadaan Darurat Sampah.
Ketua Komisi IV DPRD Depok, Imam Budi Hartono menyampaikan maksud dan tujuan diadakan hearing dengan warga Depok. |
"Jika melihat situasi dan kondisi TPA Cipayung sudah sangat menguatirkan karena ketinggian gunung sampah mencapai 50 meter. Itu artinya Depok sekarang ini dalam keadaan Darurat Sampah. Sehingga perlu segera dipindahkan ke Nambo," tegas IBH.
Rencananya pembuangan sampah dari TPA Cipayung bakal ke Nambo pada 2020, ternyata terhalang kebijakan Bupati Bogor. "Bupati Bogor membuat persyaratan yang tidak jelas diantaranya kompensasi lahan dan kata tahun depan ada Pilkades di wilayah Bogor. Mudah-mudahan kedepan ada titik terang," kata IBH kepada wartawan.
Sementara Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna mengharapkan, kiranya pembuangan sampah dari Depok ke TPPAS Lulut Nambo segera direalisasikam." Kami menaruh harapan besar kiranya DPRD provinsi Jawa Barat khususnya Komisi IV yang dipimpin Bang Imam bisa segera terlaksana tahun depan," kata Pradi.
IBH mengatakan, pembuangan sampah dari TPA Cipayung tidak bisa ditunda lagi."Saya kira tidak bisa ditunda-tunda, apakah harus menunggu sampai jatuh korban," tandasnya.
Kepala DLHK Depok, Etty Suryahati menuturkan, meski pun sampah Depok nanti sudah dibuang ke Nambo, tapi keberadaan TPA Cipayung masih tetap ada.
"TPA Cipayung tetap ada walau pun nantinya seluruh sampah Depok dibuang ke Nambo. TPA Cipayung hanya untuk sampah residu," ujar Etty.
Hadir dalam acara yang berlangsung hingga pukul 21:45 WIB, Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna, Asisten bidang Ekbang Setda Depok, Achmad Kafrawi, Asisten Pemerintahan dan Umum Setda Depok, Sri Utomo, kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Etty Suryahati, Sekretaris DLHK Depok, H Ridwan, Kabid Kemitraan dan Pengelolaan Sampah DLHK Depok, Iyay Gumelar, Kepala UPT TPA Cipayung, Ardan Kurniawan.
Sementara Komisi IV DPRD Provinsi Jabar yang dipimpin ketuanya, Imam Budi Hartono bersama seluruh anggotanya.
Tampak hadir pula Ketua Komisi C DPRD Depok, Babai Suhaemi. Namun tanpa dihadiri Ketua DPRD Depok, Selain itu hadir pula Kepala Badan TPPAS Lulut Nambo, Edy Bachtiar dan perwakilan Dinas Kebersihan Provinsi Jawa Barat, serta pengelola ratusan bank sampah se Kota Depok dan warga Cipayung dan Pasir Putih.
Hearing yang dipandung oleh Ketua Komisi IV DPRD Depok , Imam Budi Hartono terlihat sangat komunikatif dan aspiratif. (jay)
0 Comments