KabarPublik-Margonda
Pers memiliki peranan penting dan strategis dalam menciptakan situasi dan kondisi keamanan yang kondusif.
Hal itu disampaikan Kapolres Depok, Kombes Pol Didik Sugiarto saat buka puasa bersama (bukber) dengan komunitas wartawan Depok Media Centre (DMC) di restoran Ta Wan D'Mall, Margonda, Jumat (31/5/19).
"Untuk itu, wartawan hendaknya menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia, termasuk di Kota Depok dengan memberikan informasi yang benar dan dan dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga dapat menyejukan masyarakat," tegas Kapolres dihadapan puluhan awak media.
Negara lain merasa bingung, kata Kapolres, negara Indonesia terdiri ratusan suka dan banyak agama bisa hidup rukun dan damai dalan negara yang terdiri dari ribuan pulau."Itulah bhineka tunggal ika berbeda-beda tapi bersatu. Hal ini yang harus kita jaga dan merawat dengan baik," ujarnya.
Begitu penting dan strategisnya peranan pers, lanjutnya, sehingga pers menjadi salah satu program andalan Polri yakni program manajemen media."Pers menjadi salah satu program kerja utama bapak Kapolri yakni Manajemen Media," ucapnya.
Selain bukber, Depok Media Center (DMC)- komunitas wartawan Kota Depok- juga silaturahim dan diskusi dengan Kapolres Depok Kombes Didik Sugiarto.
Acara yang digelar di Restoran Tawan D’Mall jalan Margonda Raya, Depok, Jumat (31/5) berlangsung dengan penuh keakraban yang dipandu oleh Rusdy Nurdiansyah, wartawan senior Republika dan juga Ketua Pembina DMC.
Hadir sebagai pembicara di antaranya Kesit BH (Sekum PWI Jaya), Rahmat Tarmuji (Wakil Ketua PWI Depok) serta Maulana (Ketua DMC).
Wakil Ketua PWI Depok, Rahmat Tarmuji memuji Kapolres Depok, Kombes Didik Sugiarto karena sangat responsif terhadap wartawan. “Setiap wartawan butuh informasi beliau selalu terbuka menerima untuk wawancara,” kata Rahmat Tarmuji.
Terkait dengan keberadaan wartawan, menurut Rahmat, di PWI Depok memiliki sekitar 37 wartawan anggota PWI, dan sekitar 70% diantaranya sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW)."PWI depok bekerjasama dengan Diskominfo Pemkot Depok nanti akan mengadakan UKW lagi," kata Rahmat.
Sementara itu Kesit BH mengatakan uji kompetensi wartawan sangat penting bagi wartawan. Karena dunia media saat ini sangat kencang perkembangannya. Kalo tidak diikuti oleh sumber daya manusia (SDM)-nya bisa sangat kacau.
“Siapa saja saat ini bisa dengan mudah bikin kartu pers. Namun media pers adalah media yg berbadan hukum. Itu pun khusus badan hukum pers. Jadi tidak bisa sembarang orang ujuk-ujuk jadi wartawan,” ujar Kesit.
Untuk bisa jadi media yang terverifikasi menurut undang-undang media tersebut menurut Kesit harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan Dewan Pers.
“Seluruh wartawan sekarang harus ikut uji kompetensi kategori muda. Dua tahun kemudian baru ke madya dan seterusnya ada jenjangnya,” ujarnya.
Media online saat ini memang sangat pesat perkembangannya. Tercatat tak kurang dari 47 ribu media online tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Tapi yang terverifikasi hanya sekitar dua ribu.(jaya)
Kapolres Depok, Kombes Pol Didik Sugiarto memberikan sambutan di acara bukber dengan awak media DMC. |
"Untuk itu, wartawan hendaknya menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia, termasuk di Kota Depok dengan memberikan informasi yang benar dan dan dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga dapat menyejukan masyarakat," tegas Kapolres dihadapan puluhan awak media.
Negara lain merasa bingung, kata Kapolres, negara Indonesia terdiri ratusan suka dan banyak agama bisa hidup rukun dan damai dalan negara yang terdiri dari ribuan pulau."Itulah bhineka tunggal ika berbeda-beda tapi bersatu. Hal ini yang harus kita jaga dan merawat dengan baik," ujarnya.
Begitu penting dan strategisnya peranan pers, lanjutnya, sehingga pers menjadi salah satu program andalan Polri yakni program manajemen media."Pers menjadi salah satu program kerja utama bapak Kapolri yakni Manajemen Media," ucapnya.
Selain bukber, Depok Media Center (DMC)- komunitas wartawan Kota Depok- juga silaturahim dan diskusi dengan Kapolres Depok Kombes Didik Sugiarto.
Acara yang digelar di Restoran Tawan D’Mall jalan Margonda Raya, Depok, Jumat (31/5) berlangsung dengan penuh keakraban yang dipandu oleh Rusdy Nurdiansyah, wartawan senior Republika dan juga Ketua Pembina DMC.
Hadir sebagai pembicara di antaranya Kesit BH (Sekum PWI Jaya), Rahmat Tarmuji (Wakil Ketua PWI Depok) serta Maulana (Ketua DMC).
Wakil Ketua PWI Depok, Rahmat Tarmuji memuji Kapolres Depok, Kombes Didik Sugiarto karena sangat responsif terhadap wartawan. “Setiap wartawan butuh informasi beliau selalu terbuka menerima untuk wawancara,” kata Rahmat Tarmuji.
Terkait dengan keberadaan wartawan, menurut Rahmat, di PWI Depok memiliki sekitar 37 wartawan anggota PWI, dan sekitar 70% diantaranya sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW)."PWI depok bekerjasama dengan Diskominfo Pemkot Depok nanti akan mengadakan UKW lagi," kata Rahmat.
Sementara itu Kesit BH mengatakan uji kompetensi wartawan sangat penting bagi wartawan. Karena dunia media saat ini sangat kencang perkembangannya. Kalo tidak diikuti oleh sumber daya manusia (SDM)-nya bisa sangat kacau.
“Siapa saja saat ini bisa dengan mudah bikin kartu pers. Namun media pers adalah media yg berbadan hukum. Itu pun khusus badan hukum pers. Jadi tidak bisa sembarang orang ujuk-ujuk jadi wartawan,” ujar Kesit.
Untuk bisa jadi media yang terverifikasi menurut undang-undang media tersebut menurut Kesit harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan Dewan Pers.
“Seluruh wartawan sekarang harus ikut uji kompetensi kategori muda. Dua tahun kemudian baru ke madya dan seterusnya ada jenjangnya,” ujarnya.
Media online saat ini memang sangat pesat perkembangannya. Tercatat tak kurang dari 47 ribu media online tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Tapi yang terverifikasi hanya sekitar dua ribu.(jaya)
0 Comments