KabarPublik- Balaikota
Sebagai langkah preventif dalam melindungi diri dari berbagai penyakit seperti hepatitis A dan demam berdarah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mengimbau masyarakat khususnya anak-sekolah agar membudayakan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kesehariannya.
Novarita |
Didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit, dr. Umi Zakiyanti dan Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular, dr. Titin Hardiana, Novarita menuturkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) salah satu upaya preventif dalam mencegah berbagai penyakit termasuk penyakit hepatitis A dan Demam Berdarah (DB).
"Biasakanlah hidup bersih dan sehat dalam keseharian baik di lingkungan keluarga, masyarakat dan di sekolah," katanya.
Harapan itu berkaitan dengan dugaan puluhan siswa di beberapa SD Negeri yang terjangkit virus Hepatitis A, dan banyak warga Depok terjangkit Demam Berdarah beberapa waktu lalu.
Untuk itu Dinas Kesehatan Kota Depok mengimbau pihak sekolah dan siswa untuk terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan sekolahnya masing-masing.
Menurut dia, PHBS yang bisa diterapkan di sekolah diantaranya, mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun, jajan di kantin atau warung sekolah yang sehat.
Harapan itu berkaitan dengan dugaan puluhan siswa di beberapa SD Negeri yang terjangkit virus Hepatitis A, dan banyak warga Depok terjangkit Demam Berdarah beberapa waktu lalu.
Untuk itu Dinas Kesehatan Kota Depok mengimbau pihak sekolah dan siswa untuk terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan sekolahnya masing-masing.
Menurut dia, PHBS yang bisa diterapkan di sekolah diantaranya, mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun, jajan di kantin atau warung sekolah yang sehat.
“Jadi, hidup sehat itu bisa dicapai dengan menerapkan PHBS, tidak hanya di rumah dan lingkungan sekitar, tapi PHBS juga sangat penting di sekolah,” katanya.
Dikatakan Novarita, pihaknya juga langsung mendatangi empat sekolah, yakni SDN Mekarjaya 12, SDN Mekarjaya 30, SDN Sukamaju 6, dan SDN Sukamaju 9 yang siswanya terjangkit virus Hepatitis A.
Tidak hanya mewawancarai para murid dan guru, para pedagang makanan di sekitar sekolah juga kita tanyai dan kita ambil sampel dari semua pedangan makanan di empat sekolah tadi,” ungkap Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular, dr. Titin Hardiana.
“Sampelnya sudah kita bawa ke laboratorium, dan hasilnya baru akan keluar setelah 14 hari kerja sejak tanggal 28 kemarin,” sambung Kadinkes, drg, Novarita.
“Sejauh ini dari laporan yang kami terima tak ada penambahan siswa yang terjangkit Hepatitis tersebut,” akunya.
“Harapannya dengan kejadian luar biasa (KLB) parsial ini, pihak sekolah, orangtua dan siswa semakin tumbuh kesadarannya untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,” harapnya.
Perlu diketahui, gejala umum Hepatitis A antara lain, kelelahan, mual dan muntah, nyeri perut, terutama di area hati di sisi kanan di bawah rusuk bawah, hilang nafsu makan, demam ringan, urin gelap seperti air teh, nyeri sendi, serta menguningnya kulit dan mata. Virus ini biasanya menyebar lewat makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi. (jay)
0 Comments