KabarPublik- Margonda
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok, drg. Nessi Annisa Handari meminta perhatian serius orangtua mewaspadai Kekerasan berbasis Digital terhadap anak.
Hal itu disampaikan Nessi didalam pemaparan materinya pada forum Rencana Kerja DP3AP2KB Kota Depok di Aula Teratai, lantai 1 Balai Kota, Kamis (13/3/25).
Menurut mantan Humas Pemkot Depok itu, kekerasan sekarang sudah luar biasa maka penjagaan dari para orang tua juga luar biasa. Anak mengalami kekerasan karena pelakunya mengancam dan lain sebagainya hanya kemudian anak menjadi stress.
"Kita jangan tenang-tenang aja, anak saya mah aman, enggak pernah keluyuran malam-malam, dia mah di kamar terus, gitu ya. Itu juga harus diwaspadai di kamarnya, jangan-jangan nonton video porno ya, jangan-jangan sedang mengalami kekerasan. Kekerasan berbasis Digital terhadap anak perlu di waspadai, hal ini dapat membuat anak menjadi stress. Kekerasan berbasis Digital terhadap anak perlu diwaspadai, hal ini dapat membuat anak menjadi stress," ujarnya.
Forum Renja DP3AP2KB Kota Depok digelar di Aula Teratai, lantai 1 Balai Kota, Kamis (13/3/25) dibuka secara resmi Pejabat Sekda Kota Depok, Nina Suzana.
Dalam sambutan dan pengarahannya, Nina memberikan apresiasi kepada DP3AP2KB atas kegiatan forum Renja ini dan kinerjanya selama ini yang telah berperan aktif dalam mendukung ketahanan keluarga, mulai dari anak-anak hingga lansia.
“Tugas DP3AP2KB mencakup seluruh tahapan kehidupan, dari anak-anak hingga lansia. Ini bukan pekerjaan yang mudah, dan saya sangat mengapresiasi dedikasi tim DP3AP2KB dalam menjalankan program-programnya,” ungkapnya.
Melalui kegiatan Perum Renja 2025 ini, Nina berharap, semakin terjalin sinergi yang kuat antara pemerintah, DPRD, OPD, serta berbagai elemen masyarakat dalam menciptakan Depok sebagai kota yang inklusif, ramah keluarga, serta mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. (jaya)
0 Comments