KabarPublik- Sawangan
Bila terpilih menjadi anggota DPRD Kota Depok, bakal calon legislatif (Bacaleg) nomor urut 5 DPRD Depok dari Partai Gerindra daeral pemilihan Saboci, Qori Hatmalina berjanji tidak akan mengambil gajinya dan siap memperjuangan nasib kaum perempuan di dapilnya.
Hal itu disampaikan Qori Hatmalina saat bersilaturahmi di kegiatan Majelis Taklim Qurrota A'yun, kelompok pengajian para wartawati dan istri wartawan Kota Depok di Kediaman Erna Multiningsih, Koordinator majelis taklim itu di perumahan Griya Cluster Rahmani, Sawangan, Sabtu pagi (16/9/23).
Seusai menghadiri kegiatan taklim dan terapi zikir yang dipimpin KH Waluyo, Bacaleg Gerindra dapil 6 Sawangan Bojongsari Cipayung (Saboci), Qori Hatmalina menjelaskan, apabila terpilih menjadi anggota DPRD Depok tentu saja dirinya sudah siap tidak mau menerima gaji sebagai anggota DPRD Depok selama lima menjadi anggota dewan.
" Insyaallah bila nanti menjadi anggota DPRD Depok, saya tidak mau menerima gaji sebagai anggota dewan, semua gajinya akan saya kembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk program seperti warga butuh modal usaha dan kegiatan lain- lain untuk kepentingan masyarakat," tandas Qori.
Sebab niatnya menjadi anggota DPRD Depok, kata Qori, bukan mencari kekayaan materi, tetapi untuk pengabdiannya kepada masyarakat khususnya warga di Kecamatan Sawangan, Kecamatan Bojongsari dan Kecamatan Cipayung.
"Untuk menjadi anggota DPRD Depok saya harus mempunyai sedikitnya 14-15 ribu suara. Untuk itu saya mohon bantuan doa dan suara dari warga di 19 kelurahan dari tiga kecamatan dapil Saboci," ujarnya.
Selain itu Qori akan memperjuangan kaum perempuan dalam berbagai hal khususnya terkait dengan nasib perempuan di dapil Saboci.
"Kenapa saya konsen terhadap perempuan. Sebab perempuan itu yang melahirkan kita," tutur Qori.
Untuk membangun komunikasi dan informasi dengan masyarakat, lanjutnya, akan menyediakan rumah-rumah aspirasi di 19 kelurahan dari tiga kecamatan dapil Saboci."Saat ini saya punya rumah di beberapa kelurahan di Sawangan dan Bojongsari, insyaallah nanti saya beli rumah lagi untuk di kelurahanbya," ujarnya
Qori menambahkan, ada empat persoalan yang dihadapi Kota Depok diantaranya masalah kebersihan dan sampah, kemacetan lalu lintas, pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan atau pengangguran.
"Permasalahan sampah dan kemacetan lalu lintas adalah persoalan yang memerlukan solusi dan perlunya koordinasi antara masyarakat, pamerintah pusat dan daerah. Bila nanti saya jadi anggota dewan saya akan mengawalnya," katanya. (jaya)
0 Comments