KabarPublik-Pengasinan
Calon Walikota Depok nomor urut dua, Mohammad Idris mengingatkan kembali masyarakat semangat Pilkada Depok tidak sampai menimbulkan perpecahan atau permusuhan sesama anggota keluarga di Depok.
Selepas deklarasi dukungan mereka, perwakilan anggota keluarga besar Zaenal Abidin pose bersama Mohammad Idris"Persaudaraan itu nomor satu, dan Pilkada Depok nomor dua. Jangan sampai ada permusuhan sesama keluarga hanya karena beda pilihan dalam Pilkada," tegas Idris saat menghadiri deklarasi keluarga besar mantan pejabat KUA pertama Sawangan dan mantan Kades puluhan tahun Desa Pengasinan, Zaenal Abidin di rumah bu Ida, putri almarhum Zaenal Abidin di Pengasinan, Kamis siang (15/10'20).
Mohammad Idris menuturkan, banyak komunitas keluarga besar persaudaraan di Depok yang disinyalir terpecah karena beda pilihan pasangan calon walikota. "Saya mendengar ada anggota keluarga beda pilihan itu tidak apa-apa. Itu kan pilihan setiap orang kan berbeda, tapi jangan sampai persaudaraan menjadi pecah," ucapnya.
Untuk itu, Mohanmad Idris yang lagi cuti Walikota Depok mengharapkan silaturahim dan persaudaraan, persahabatan sesama keluarga warga Depok tetap utuh.
"Saya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi atas deklarasi dukungan dari keluarga besar almarhum bapak Zaenal Abidin," tutur Idris.
Sebelum deklarasi, perwakilan keluarga almarhum Zaenal Abidin menyampaikan alasan mendukung dan memilih paslon nomor urut dua karena selama KH Mohammad Idris selama menjadi Walikota Depok telah membuktikan janjinya untuk warga Depok.
Janji politik yang telah dibuktikan Mohammad Idris, menurut perwakilan keluarga itu, yakni pembangunan RSUD Depok di Sawangan, taman Kelurahan dan Alun-Alun Depok.
"Dengan fasilitas umum itu warga termasuk kami selama tidak perlu liburan ke Bogor atau Jakarta karena sudah tersedia taman-taman kelurahan dan alun-alun. Begitu pula sudah tersedia RSUD dan Puskesmas dibuka sampai malam," ujarnya.
Menurut dia, sesungguhnya keluarga besar dan warga ingin menghadiri deklarasi ini, namun karena mematuhi protokol kesehatan pesetta dibatasi maksimal 50 orang. Sehingga anggota dibatasi karena ada warga juga ingin hadiri deklarasi.
"Maaf, pak RW dan RT kan penasaran ingin bertemu pak Kiai, nah sekarang bisa langsung bertemu nih, hayo nanti bisa foto bersama, " ujar wanita paroh baya berhijab itu. (jaya)
0 Comments