Pernyataan Kepala Badan Layanan Pengadaan (BLP) Kota Depok, Indah Dewi Lestari soal gangguan teknis yang disebabkan peretas (hecker) pada server Sistem Pengadaan Secara Elektronii hingga muncul dua perusahaan pemenang tender proyek Jalan di Grand Depok City mengundang reaksi negatif para pengusaha jasa konstruksi di Kota Depok.
Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa. |
Menanggapi pernyataan Kepala BLP Depok itu yang dilansir Kabarpublik.co.id, Selasa (16/6/20), sejumlah pengusaha jasa konstruksi termasuk diantaranya peserta lelang proyek Jalan di GDC bernilai Rp25 milyar mengatakan, kalau memang gangguan server SPSE karena ulah hecker harusnya mengacaukan server SPSE seluruh daerah di Indonesia karena server SPSE bersifat nasional yang berada di LKPP.
"Aneh kedengarannya kok hanya Depok aja yang kena hecker, padahal server SPSE terpusat secara nasional dan hanya berada di LKPP, jujur aja BLP Depok," kritik seorang pengusaha jasa konstruksi.
Keraguaan pernyataan Kepala BLP itu disampaikan sejumlah peserta lelang tersebut.
"Katakanlah yang sejujurnya, jangan ada dustalah, " ketusnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Kepala Badan Layanan Pengadaan (BLP) Kota Depok, Indah Dewi Lestari menjelaskan, sehubungan adanya gangguan teknis yang disebabkan peretas (hecker) pada server SPSE, sehingga mengakibatkan terjadinya perbedaan data yang ditampilkan dari situs lpse. depok.go.id.
"Peristiwa itu terjadi sejak hari Kamis 11 Juni 2020 mulai pukul 16:00 sampai hari Jumat, 12 Juni 2020 pukul 17:30, bersama ini disampaikan permohonan maaf sehubungan dengan adanya gangguan teknis ini," ungkap Indah kepada kabarpublik.co.id, Selasa (16/6/20).
Selama masa gangguan teknis tersebut, Indah menegaskan: "Maka data yang tampil di lpse.depok.go.id diluar tanggungjawab UKPBJ Kota Depok".
Agar tidak menimbulkan dampak buruk apalagi ditengah pandemi Cobid19, para pengusaha jasa konstruksi meminta agar BLP melakukan tender ulang.
"Sebaiknya tendernya diulang kembali agar kondusif, " usul kontraktor lain. (jaya)
0 Comments