Terkait isue pengurangan jumlah sembako bantuan Presiden Jokowi yang diterima warga Kampung Pitara RT07/RW14 Kelurahan Pancoran Mas (Panmas), pengurus RW setempat memberikan klarifikasinya.
Ketua RW14, Mulyawan. |
Ketua RW14, Mulyawan menjelaskan, di wilayah terdapat tujuh lingkungan rukun tetangga (RT) dengan penduduk mencapai 1.400 kepala keluarga (KK).
Terkait dengan bantuan sembako dari presiden, dia menuturkan, warganya yang terdaftar sebagai penerima hanya sebanyak 401 KK, dan khususnya di lingkungan RT 07/RW14 ternyata hanya terdaftar sebanyak 32 k.
"Hal ini tentu saja menimbulkan kecemburuan sosial, sehingga timbul gaduh di lingkungan RW 14 karena ada yang kebagian, tapi lebih banyah yang tidak kebagian," ungkap Mulyawan kepada kabarpublik.co.id, Jumaat (22/5/20).
Agar tidak menimbulkan kegaduhan, menurut Mulyawan, diadakan musyawarah bersama pengurus RT dari tujuh lingkungan untuk membahas pembagian sembako bantuan dari presiden agar bisa dirasakan seluruh warga di RW terutama yang tidak kebagian, namun perlu dibantu.
"Untuk itu disepakati bantuan sembako dari presiden dapat dirasakan seluruh warga, kami kedepankan azas pemerataan dan keadilan," kata Mulyawan.
Jadi warga yang memperoleh sembako, jelasnya, berbagi dengan warga yang tidak memperoleh sembako."Pengurus RW maupun RT tidak ada niatin mengambil hak warga penerima untuk kepentingan pribadi pengurus, akan tetapi demi pemerataan rasa keadilan," tegasnya.
Dengan adanya bantuan tersebut, diakui, cukup meringankan penderitaan warga, hanya pembagiannya tidak merata untuk seluruh warga. Padahal seluruh warga terdampak covid19.
Sementara itu, Ketua RT07/RW14, Mulyadi menjelaskan, di lingkungannya terdapat 271 KK, namun warga yang terdaftar sebagau penerima hanya 32 KK." Tentu saja hal ini bisa mengundang masalah, untuk itu diupayakan agar semua warga kami bida merasakan bantuan presiden dengan cara bantuan yang terbatas jumlah kami bagu rata," kata Mulyadi.
Pembagian secara merata itu, Myadi mencontohkan, paket sembako berisi beras, minyak goreng, sarden dan mie instan dibagi rata ke warga.
"Biar sedikit-sedikit asal semua warga kebagian," kata Mulyadi.
Kedua pengurus lingkungab itumengakui, babtuan presiden atau bantuan dodial dari pemerintah dapat meringankan penderitaan warga ditengah pandemi Covif19.
"Jujur saja dengan cara pembagian yang tidak merata membuat pengurus lingkungan jadi pusing. Orang atas taunya bantuan itu sampai ke warga penerima, tapi ga berpikir bagaimana xengan warga yang tidak terdaftar yang juga membutuhkan bantuan karena terdampak covid19," imbuhnya. (jaya)
2 Comments
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMay 22, 2020 at 7:20 AM
ReplyDeleteSaya sebagai warga rt 7 rw 14. Menyaksikan dengan mata kepala sendiri menyaksikan pengurus rt dan beberapa warga bergotong royong membagi2 bantuan dengan adil. Sejumlah kurleb 290 kntong. Dengan isi 11 liter beras, 3 mie instan, 1 sarden atau minyak (jumlh minyak dan sarden tdk mncukupi, jd di silang)