KabarPublik-Balaikota
Demi keindahan, keamanan dan kenyamanan bagi kota dan masyarakatnya, seluruh wilayah Kota Depok ke depan tidak lagi terdapat bentangan kabel-kabel di udara.
Secara simbolis, Walikota menggunting salah satu bentangan kabel di udara di gerbang kantor Walikota Depok. |
Demikian hal itu ditegaskan Walikota Depok, Mohammad Idris pada peresmian Pemutusan Kabel Udara dalam rangka Relokasi Kabel Udara kedalam serat optik bersama ke bawah tanah di sepanjang Jalan Margonda Raya Tahap II di lapangan Balaikota Depok, Jumat (13/7/19).
Menurut Walikota, keberadaan kabel udara dari perusahaan telekomunikasi dan listrik selama dirasakan tidak hanya mengganggu keindahan, tetapi sangat mengganggu keamanan dan kenyamanan baik kota maupun masyarakat di Depok.
"Apalagi Depok sebagai Smart City, dimana keamanan, kenyamanan dan keibdahan menjadi bagian dari smart city. Insha Allah kedepan di Depok kita berharap tidak ada lagi bentangan kabel-kabel di udara," kata Walikota kepada wartawan seusai pemutusan kabel udara dibdepan kantor Walikota Depok, Jl Margonda Raya.
Hadir dalam acara itu Wakapolres Depok, AKBP Arya Pradana, Kasdim 0508 Depok, Mayor Erfan, Asisten bidang Ekonomi Pembangunan Setda Kota Depok, Ahmad Kafrawi, Kepala Diskominfo Depok, Sidik Mulyono, dan para vendor.
"Ini merupakan penataan Kota Depok yang nantinya tidak ada lagi kabel-kabel di udara tetapi dipasang di bawah tanah," tutur Walikota.
Wali Kota Depok mengatakan, Kota Depok sekarang sudah berkomitmen bersama 100 kota se–Indonesia. Depok menjadi salah satu kota percontohan untuk Kota Smart City 5 tahun ke depan sampai tahun 2024.
Smart City bukan banyaknya aplikasi. Kota Smart City artinya penataan kota lebih nyaman dan pelayanannya harus lebih mudah dan lancar, seperti contoh pengaduan pembuangan sampah, jadi penanganan akan lebih cepat.
Harapan Wali Kota Depok, Smart City harus terus menerus, bukan hanya berjalan 5 lima tahun. “Akan tetapi harus diupayakan berkelanjutan atas dasar kebersamaan, baik itu komponen masyarakat, komunitas, akademisi baik itu pelaku bisnis dan sebagainya, itu berkolaborasi untuk mewujudkan Kota Smart city,” pungkasnya. (jaya)
Menurut Walikota, keberadaan kabel udara dari perusahaan telekomunikasi dan listrik selama dirasakan tidak hanya mengganggu keindahan, tetapi sangat mengganggu keamanan dan kenyamanan baik kota maupun masyarakat di Depok.
Walikota memberikan penghargaan kepada salah satu vendor disaksikan Wakapolres Depok, AKBP Arya Pradana, Kasdim 0508 Depok, Mayor Erfan dan Asisten Ekbang, Ahmad Kafrawi (berbatik) |
"Apalagi Depok sebagai Smart City, dimana keamanan, kenyamanan dan keibdahan menjadi bagian dari smart city. Insha Allah kedepan di Depok kita berharap tidak ada lagi bentangan kabel-kabel di udara," kata Walikota kepada wartawan seusai pemutusan kabel udara dibdepan kantor Walikota Depok, Jl Margonda Raya.
Hadir dalam acara itu Wakapolres Depok, AKBP Arya Pradana, Kasdim 0508 Depok, Mayor Erfan, Asisten bidang Ekonomi Pembangunan Setda Kota Depok, Ahmad Kafrawi, Kepala Diskominfo Depok, Sidik Mulyono, dan para vendor.
"Ini merupakan penataan Kota Depok yang nantinya tidak ada lagi kabel-kabel di udara tetapi dipasang di bawah tanah," tutur Walikota.
Wali Kota Depok mengatakan, Kota Depok sekarang sudah berkomitmen bersama 100 kota se–Indonesia. Depok menjadi salah satu kota percontohan untuk Kota Smart City 5 tahun ke depan sampai tahun 2024.
Smart City bukan banyaknya aplikasi. Kota Smart City artinya penataan kota lebih nyaman dan pelayanannya harus lebih mudah dan lancar, seperti contoh pengaduan pembuangan sampah, jadi penanganan akan lebih cepat.
Harapan Wali Kota Depok, Smart City harus terus menerus, bukan hanya berjalan 5 lima tahun. “Akan tetapi harus diupayakan berkelanjutan atas dasar kebersamaan, baik itu komponen masyarakat, komunitas, akademisi baik itu pelaku bisnis dan sebagainya, itu berkolaborasi untuk mewujudkan Kota Smart city,” pungkasnya. (jaya)
0 Comments